Mungkin Diriku Jauh Dari Kata Sempurna Tetapi Aku Akan Berusaha Menjadi Istri Yang Membuatmu Bahagia


 

Aku adalah seorang perempuan yang jauh dari kata sempurna, diriku hanya seorang yang level pendidikannya jaud darimu, yang pekerjaannya tak setara denganmu, yang parasnya bila kau bandingkan dengan gadis lain sangatlah berbeda jauh dari mereka. Mereka yang parasnya lebih diutamakan. Mereka yang suka merawat diri di salon, membuat tubuhnya lebih cantik dan baju yang mereka kenakan membuatnya indah. Aku jauh dari itu.

Aku hanyalah gadis desa yang terbiasa hidup ala desa, tak suka belanja ini itu, tak suka menghamburkan uang hanya untuk perawatan wajah, yang tak suka hidup glamor dengan berbagai macam kemewahan. Aku hanya gadis yang mencoba menjadi seorang yang lebih baik setiap hari. Menjadikan hari-hari terisi dengan kegiatan yang bermanfaat versiku. Menjadikan hari yang kemarin sebuah pengalaman dan tak terulang lagi.

Aku yang dengan sengaja memang dikenalkan denganmu, entah bagaimana dulu perasaanmu saat berjumpa pertama kali denganku. Disebuah acara perjodohan yang keluarga kita adakan. Aku hanya mengingat satu hal, raut wajahmu sangat kaget, penuh dengan ekspresi yang tak terduga. Itulah yang terpancar dalam wajahmu saat itu. Bila kuingat lagi aku hanya bias menerka-nerka, mungkin sedih ataupun kaget yang tak terungkapkan.

Melalui proses panang perjalanan pasca perjodohan itu, kita saling mengenal satu sama lain. Komunikasi yang intens kita lakukan setelahnya. Tak kusangka, aku yang dari desa mulai mengagumimu. Rasa itu benar-benar mengalir dan semua terasa cepat hingga beberapa hari yang lalukau dating. Datang menemui ayahku dan ibuku. Bahwasanya hal yang tak ku duga terjadi.

Kau adalah seseorang yang dating di senja itu. Berbincang-bincang dengan mantabnya bahwasanya kamu ingin cepat melangsungkan pernikahan denganku. Suara samar-samar itu benar-benar menjadikan bom waktu dalam hatiku. Ketika ucapannya yang kurasa adalah sebuah khitbah, hatiku benar-benar membuncah. Air mataku mulai jatuh dan bercucuran.Benarkah?

Sampai hari ini aku tak percaya. Dia yang hari ini disampingku, yang beberapa menit lalu menjabat tangan ayahku untuk mengucapkan ikrar suci dihadapan saksi. Dia yang telah membuat kesepakatan dengan Tuhan untuk bertanggung jawab atas diriku dan anak-anakku kelak. Aku masih tak percaya, haru biru dan suasanan menjadi benar-benar sacral bagiku. Hujan airmata saat ini tak bias lagi kubendung.

Sayang,

Aku akan menjadi istri yang baik untukmu, menjadi yang benar-benar kau pilih. Aku tak akan mebuatmu kecewa memilihku sebagai pendamping hidupmu. Aku akan menopang segala apa yang kamu lakukan. Memberikan motivasi, semangat, perhatian dan segala yang kumiliki padamu. Aku sangat ingin mengatakan padamu,”Terimakasih sayang, aku menicintaimu”.

Salam sayangku padamu.      

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mungkin Diriku Jauh Dari Kata Sempurna Tetapi Aku Akan Berusaha Menjadi Istri Yang Membuatmu Bahagia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel